Sejarah Kerajaan Demak Lengkap - Latar Belakang, Masa Kejayaan, dan Keruntuhannya


Sejarah Kerajaan Demak


Negara kita Indonesia memiliki banyak kerajaan yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya adalah Kerajaan Demak. Pada artikel ini normanardik.com akan membuat sejarah lengkap Kerajaan Demak mulai dari latar belakang, masa kejayaan, hingga keruntuhannya. Seperti yang tertulis pada buku sejarah, Kerajaan Demak merupakan akar dari kerajaan yang didirikan oleh Joko Tingkir yaitu Kerajaan Pajang. Kerajaan Demak terletak di pesisir pantai utara Jawa. Pada masa itu Demak merupakan Kadipaten (suatu wilayah di lingkungan kerajaan, keraton, dan kesultanan) di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Kerajaan Demak adalah tonggak sejarah berdiri dan tersebarnya agama Islam di tanah Jawa. Kerajaan Demak memiliki riwayat yang sangat singkat namun telah menghasilkan kisah sejarah yang bisa kita nikmati sekarang ini seperti berdirinya Masjid Agung Demak. Keruntuhan kerajaan Demak diawali karena perselisihan antar keluarga dan kerabat kerajaan dalam suatu pemberontakan dan pembunuhan pada tahun 1568, yang menyebabkan kekuasaan dari Kerajaan Demak beralih ke Kerajaan Pajang Joko Tingkir.


Masa Awal, Kejayaan, dan Keruntuhan

Seperti yang sudah dijelasakan pada judul, Kerajaan Demak terbagi atas tiga masa, yaitu masa awal berdiri, masa kejayaan, dan masa keruntuhan. Pada masa pusat keraton berada di Bintara (sekarang menjadi kota Demak, Jawa Tengah) yang disebut Demak Bintara. Selanjutnya setelah Demak Bintara, pada masa pemerintahan Raja Demak ke-4 ibukota dipindahkan ke daerah Prawata yang mana masa itu disebut Demak Prawata.

Masa Awal

Awal mula berdirinya Kerajaan Demak adalah ketika runtuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Saat itu beberapa daerah yang menjadi bagian di bawah kekuasaan Majapahit saling melepaskan diri. Salah satunya adalah Kadipaten Demak yang menjadi satu wilayah yang mandiri. Meskipun saat itu terjadi banyak pertempuran antar kadipaten untuk mengklain bahwa mereka adalah pewaris tahta Kerajaan Majapahit.

Raden Patah merupakan pendiri Kerajaan Majapahit dalam sejarah yang tertulis. Raden Patah diyakini sebagai putera bungsu dari Prabu Brawijaya dari Kerajaan Majapahit. Pada awal berdirinya Kerajaan Majapahit, Raden Patah membawa Demak berhasil dalam berbagai bidang seperti pertanahan dan perluasan kerajaan. Salah satu yang menjadi penyebab keberhasilan Raden Patah memerintah adalah karena sering berdiskusi dan sowan dengan para ulama.

Salah satu keberhasilan Raden Fatah di Kerajaan Demak yaitu perluasan wilayah saat mengalahkan Girindra Wardhana pada tahun 1478 yang saat itu memerintah Kerajaan Majapahit. Setelah Girindra Wardhana dikalahkan, Kerajaan Demak mengambil alih wilayah Kerajaan Majapahit. Raden Patah juga dianggap berhasil bertempur dengan Portugis yang saat itu hendak mengambil alih Kerajaan Demak.

Namun pada tahun 1518 Raden Patah wafat dan pemerintahannya harus berakhir. Setelah beliau wafat, Kerajaan Demak diambil alih oleh anaknya yang bernama Pati Unus. Pati Unus adalah seorang panglima perang yang terkenal, ahli strategi yang begitu ditakuti oleh Portugis. Julukan Pangeran Sabrang Lor (Pangeran Menyeberang Utara) pun diberikan kepada Pati Unus.

Dalam memerintah, Pati Unus memegang prinsip dan wawasan nusantara. Pati Unus menginginkan Kerajaan Demak sebagai kerajaan maritim terkuat. Hal itu ditandai dengan besarnya armada laut Kerajaan Demak. Namun Portugis yang merasa terusik karena keinginan memonopoli perdagangan rempah dihalangi, melayangkan serangan ke Kerajaan Demak.

Berulang kali armada Kerajaan Demak bertempur dengan Portugis di Melaka. Namun itu akan berakhir, armada laut telah disiapkan untuk penyerangan besar-besaran oleh Pati Unus yang menjadi Rasa Demak II. Sunan Gunung Jati pun ikut mendo'akan angkatan armada laut tersebut. Tetapi naasnya, kapal yang ditumpangi oleh Pati Unus diserang dengan meriam oleh Portugis ketika akan menurunkan perahu kecil untuk merapat ke pantai. Armada gabungan dari Kesultanan Banten, Demak dan Cirebon kehilngan pemimpin. Komando armada saat itu diambil alih oleh Fadhlullah Khan. Yang dipanggil Fatalehan oleh orang Portugis.

Pada tahun 1527 Fatahelan berhasil merebut Sunda Kelapa. Pengambilalihan ini atas pemikiran Sunan Gunung Jati. Tak berapa lama kemudian Sunan Gunung Jati menikahkan anaknya yang merupakan janda dari Pati Unus dengan Fatalehan yang lebih dikenal sebagai Fatahillah.


Masa Kejayaan

Setelah kematian yang tak terduga Raja Demak II atau Pati Unus karena Portugis, Kerajaan Demak akhirnya mengangkat adik dari Pati Unus yaitu Sultan Trenggono. Sultan Trenggono memerintah Kerajaan Demak pada tahun 1521 sampai 1546.

Di bawah kekuasaan Sultan Trenggono Kerajaan Demak menjadi hebat. Sultan Trenggono berhasil menguasai Sunda Kelapa setelah merebutnya dari Kerajaan Padjajaran. Raja Demak I ini juga berhasil menghalau pasukan Portugis pada tahun 1527. Pada tahun yang sama Sultan Trenggono juga berhasil menguasai Tuban, Surabaya dan Pasuruan. Pada tahun 1529 Madiun juga ikut dikuasai untuk meluaskan Kerajaan Demak. Malang dan Blambangan menyusul pada tahun 1545.

Sejarah Kerajaan Demak berlanjut, setahun kemudian tepatnya pada tahun 1545, Sultan Trenggono wafat saat ingin menguasai Panarukan. Ceritanya saat itu Sultan Trenggono memanggil para panglima perang untuk membahas taktik lanjutan setelah Panarukan sudah dikepung oleh para pasukan Sultan Trenggono selama tiga bulan tetapi belum juga berhasil merebut kota. Wafatnya Sultan Trenggono diawali dengan putra Bupati Surabaya yang berusia 10 tahun ikut dalam rapat. Karena merasa anak tersebut tidak memperhatikannya, Sultan Trengggono marah dan memukulnya, secara spontan (uhuy) anak tersebut mengambil pisau dan menikam Sultan Trenggono hingga akhirnya wafat.

Setelah wafatnya Sultan Trenggono, Kerajaan Demak dipimpin oleh Raden Mukmin. Raden Mukmin sebenarnya tidak terlalu memiliki keahlian politik, beliau dikenal sebagai ahli agama. Oleh karena itu Banten, Surabaya, Cirebon, dan Gresik memutuskan untuk membangun kerajaan sendiri.

Ambisi dari Raden Mukmin adalah meluaskan kekuasaan ayahnya, namun sangat sulit terealisasi karena pengetahuan politiknya yang kuran baik. Sehingga pada saat itu pusat kerajaan dipindahkan ke Prawata. Makanya beliau lebih dikenal sebagai Sunan Prawoto. Di sinilah awal masa Demak Prawata.

Masa Keruntuhan

Masa keruntuhan Kerajaan Demak bermula ketika pengangkatan Raden Mukmin sebagai sunan ditentang oleh Pangeran Sekar. Pemberontakan pun tidak dapat dihindari. Hingga Raden Mukmin dan Pangeran Sekar berperang yang mengakibatkan Pangeran Sekar terbunuh oleh Raden Mukmin. Peristiwa itu terjadi di sekitar sungai di saat Pageran Sekar selesai melaksanakan solat Jum'at. Dari sinilah Pangeran Sekar disebut sebagai Sekar Sedo Lepen yang artinya Sekar yang gugur di sungai.

Pada tahun 1549, Raden Mukmin dan istrinya tewas dibunuh oleh anak Pangeran Sekar, Pangeran Arya Panangsang. Setelah itu Parya Penangsang naik tahta dan menjadi Raja Demak ke 5. Namun Arya Penangsang tidak disukai oelh para adipati, karena pasukan Arya Penangsang membunuh Pangeran Hadiri, seorang adipati Jepara.

Sejarah Kerajaan Demak terus berlanjut hingga pada tahun 1554 terjadi pemberontakan yang dilakukan Adipati Pajang Joko Tingkir (Hadiwijoyo) untuk merebut tahta Raja Demak dari Arya Penangsang. Dalam peristiwa ini anak angkat Joko Tingkir, Sutawijaya membunuh Arya Penangsang. Dengan terbunuhnya Arya Penangsang, maka berakhirlah era Kerajaan Demak. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.

Kesimpulan

Sejarah Kerajaan Demak dimulai pada abad ke-15, tepatnya pada tahun 1478 setelah Raja Demak I yaitu Raden Patah yang sebelumnya merupakan pendiri Kerajaan Majapahit mendirikan Kerajaan Demak. Masa kejayaan Kerajaan Demak adalah saat masa Sultan Trenggono pada tahun 1521 sampai 1546. Masa kehancuran atau keruntuhan Kerajaan Demak adalah saat pengangkatan Raden Mukmin sebagai Raja Demak pada 1545 ditentang oleh Pangeran Sekar. Hingga akhirnya Kerajaan Demak berakhir saat Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.

Nah itu dia sejarah Kerajaan Demak mulai dari awal berdiri, masa kejayaan, hingga masa keruntuhan Kerajaan Demak. Mungkin apabila ada kesalahan dalam penulisan, bisa disampaikan di kolom komentar agar bisa saya perbaiki. Akhir kata, terima kasih dan semoga artikel ini bermanfaat.

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama