Cara Ternak Ulat Hongkong yang Praktis dan Mudah untuk Pemula


Ternak ulat hongkong? Waduh, nggak salah tuh? Ngelihat ulat satu saja sudah bikin geli, apalagi ulatnya diternak, pastinya bikin badan merinding. Eits, tapi tenang sob jangan salah, ulat hongkong ini bisa bikin dompet kamu tebal loh.

Karena biasanya ulat yang merupakan lava dari kumbang mealworm ini banyak digunakan untuk pakan burung dan hewan ternak lain seperti ikan, reptile, bahkan manusia pun bisa memakan ulat yang kaya akan protein dan omega-3 ini.

Biasanya ulat hongkong diolah menjadi berbagai macam panganan seperti pizza, bubur, dll.

Untuk kamu yang tertarik beternak ulat hongkong, peluang bisnis ini masih terbuka lebar. Namun, sebelum memulainya, ada beberapa tahap yang harus dilakukan. Tahap apa sajakah itu? Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Cara Ternak Ulat Hongkong Mudah dan Praktis

Tahap awal yang harus kamu lakukan untuk beternak ulat hongkong adalah mempersiapkan bahan-bahan yang nantinya akan digunakan untuk membuat wadah nampan persegi panjang sebagai tempat perkembang biakan ulat hongkong.

Bahan-bahan yang diperlukan adalah triplek, kayu, dan lakban hitam atau lakban yang daya rekatnya cukup kuat.

Lakban berfungsi sebagai pelapis kayu atau untuk menutupi sela-sela yang renggang antara kayu dan triplek agar ulat tidak bisa keluar.

Setelah wadah ulat hongkong jadi, langkah berikutnya buat rak bertingkat sebagai tempat meletakkan nampan persegi panjang tersebut. Kalau bingung, kamu bisa melihat gambar contoh di bawah ini.

cara ternak ulat hongkong
Sumber: YT Channel Cara Ternak

Tahap Memilih Bibit Ulat Hongkong

Pada tahap ini sangat penting untuk diperhatikan bagi para pemula yang ingin beternak ulat hongkong. Usahakan bibit-bibit yang dipilih beratnya tidak lebih dari 2 kg.

Tujuannya agar ukuran ulat hongkong yang akan menjadi kepompong bisa seragam dengan rata-rata panjang 15 mm dan lebar 3 mm. Biasanya ulat hongkong dewasa akan bergantian menjadi kepompong setiap 7 sampai 10 hari.
Proses pemisahan kepompong dari ulat dewasa dapat kamu lakukan setiap 3 hari sekali dan ditempatkan pada nampan yang berbeda dengan tujuan agar kepompong dapat berubah menjadi kumbang secara serentak.

Tipsnya adalah dengan memilih kepompong yang berwarna putih kecokelatan dan pasang kertas atau koran pada nampan sebagai alas dan penutup.
Setelah itu dalam waktu 10 hari, kumbang akan menetas dari kepompong. Ciri-ciri kumbang yang siap untuk ditelurkan adalah berwarna hitam pekat dan mengkilat. Pisahkan kumbang sebanyak 250 gram pada 1 nampan kayu yang sudah dilapisi kapas sebagai tempat kumbang bertelur.
Masa pembibitan berlangsung selama 7 hari, setelah masuk 7 hari pisahkan kumbang dari nampan yang ada telurnya ke namban baru.

Sampai di sini paham kan ya? Intinya kalau sudah masuk 7 hari dan telur sudah berserakan di kapas, pindahkan kumbangnya ke nampan baru atau ambil kapas yang ada telurnya dan ganti dengan kapas baru.
Kapas yang sudah ada telurnya tadi akan menetas dalam waktu kira-kira 10 hari. Setelah lava ulat hongkong berumur 30 hari, ulat sudah boleh dipisahkan dari kapas.

Panduan Perawatan Ulat Hongkong

Ulat hongkong dapat hidup dengan baik pada suhu kandang antara 29 sampai 30 derajat. Dengan suhu segitu, dapat memberikan kesuburan dan perkembangbiakan yang baik pada ulat hongkong.

Untuk makanan ulat hongkong sebenarnya tidak terlalu susah, ada beberapa jenis makanan yang bisa kamu coba, seperti sayuran selada dan ampas tahu yang sangat mudah didapatkan.

Namun menurut situs paktanidigital.com, ulat hongkong untuk pembibitan paling cocok diberi makan ampas tahu dan dedak. Porsinya tidak perlu terlalu banyak, setiap 4 hari sekali cukup diberi makan 500 gram.

Untuk cara pemberian makannya sendiri juga cukup mudah, yaitu dengan dikepal menjadi 3 bagian agar ulatnya tidak tertimbun. Apabila ulat sampai tertimbun bisa menyebabkan kepompong menjadi busuk.

perawatan ulat hongkong
Sumber: YT Channel NDAY Adisty

Namun kalau masih dalam bentuk kumbang, pakan diberikan dengan cara disebarkan ke nampan secara merata setiap 3 hari sekali dengan berat pakan 100 gram. Gimana? Belum menyerah kan untuk mempelajari cara ternak ulat hongkong? Lanjut yak.

Kalau untuk ulat kecil yang masih berada di kapas, jenis pakannya adalah salada atau bisa juga sawi putih. Sebelum sayuran diberikan, ada baiknya sayuran tersebut dijemur terlebih dahulu hingga setengah kering.

Pada saat ulat keluar dari kapas, jenis pakannya adalah ampas tahu atau dedak, diberikan dengan cara disebar secara merata ke dalam nampan kayu.

Selanjutnya untuk ulat hongkong yang telah berumur 30 sampai 60 hari dan panjangnya sekitar 6 mm dengan diameter 1,5 mm, satu nampan harus diberikan pakan sebanyak kurang lebih 2 kg.

Dan untuk ulat yang telah berumur 60 sampai 90 hari atau ulat hongkong dewasa, pemberian pakan sebanyak 1,5 kg/nampan.

Pada tahap perawatan dan pemberian pakan ini harus benar-benar diperhatikan karena ulat hongkong akan memakan temannya yang lebih kecil apabila tidak tersedia makanan yang cukup.

Dan kalau ada pertanyaan apakah ulat yang sudah berbentuk kepompong harus diberi makan, jawabannya tidak diperlukan. Nah, apabila tahapan yang tertera di atas sudah dilaksanakan, selanjutnya kita akan masuk ke tahap memanen ulat hongkong.

Tahap Panen Ulat Hongkong

Akhirnya sampai pada tahap yang ditunggu-tunggu oleh para peternak, panen!

Apabila kamu sudah mengikuti tahapan awal sampai dengan tahapan perawatan dan pemberian pakan dengan benar sesuai dengan langkah yang kami berikan di atas, maka hasil produksi yang dapat dihasilkan adalah sebagai berikut.

Dengan induk ulat hongkong dewasa sebanyak 1 kg yang berumur 90 hari, dapat menghasilkan 900 gram kepompong untuk sekali pengambilan selama 10 kali.

900 gram kepompong dapat menghasilkan kurang lebih 700 gram kumbang yang sehat dan siap untuk bertelur, atau mungkin bisa lebih. Dan ulat hongkong bibit mampu menghasilkan 33 kg ulat hongkong dewasa yang siap jual.

Namun dengan syarat, kematian kumbang maksimal 1% dan tersedianya pakan yang cukup. Pakan yang dibutuhkan untuk 1 kg indukan sampai ulat hongkong habis terjual adalah sekitar 50 kg ampas tahu kering dan 5 kg dedak.

Ciri Penyakit dan Cara Mengatasinya

Setiap kita beternak pasti akan menjumpai penyakit pada hewan ternak kita. Untuk itu selain tahapan di atas, saya akan memberikan informasi tentang ciri-ciri penyakit pada ulat hongkong dan cara mengatasinya. Simak penjelasan di bawah ini yak.
  • Apabila ada ulat yang kulitnya berwarna kuning kehitaman, yang harus kamu lakukan adalah mengurangi pemberian pakan jenis sayuran atau dedaunan dan dedak. Cukup berikan ampas tahu saja.
  • Jika ditemukan ada ulat hongkong yang mati bewarna hitam, penyebabnya adalah pemberian pakan dengan cara yang salah. Agar tidak terulang lagi, pada ulat berumur 1 sampai 3 bulan, sebelum diberikan, pakan mesti dikepal-kepal terlebih dahulu (jangan disebar).
Nah itu dia cara ternak ulat hongkong yang praktis dan saya rasa cara-caranya juga mudah untuk dilakukan bagi pemula. Kesimpulannya adalah jika kita serius menekuni sesuatu pasti akan berhasil, usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Saat kita memulai beternak sesuatu pasti ada kesulitan, rasa malas, dan bosan, untuk mengatasi hal itu kamu harus ingat alasan kamu memulai beternak ulat hongkong ini, niat kamu seperti apa.

Sekian yak artikel tentang cara ternak ulat hongkong ini, semoga bisa membawa manfaat yang banyak. Kalau ada masukan dan pertanyaan, silahkan sampaikan di kolom komentar, yak!

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama